Maksud dan Tujuan Beragama Buddha

Oleh: YM Bhiksu Tadisa Paramita Mahasthavira

Agama Buddha bukanlah agama bakar dupa lalu ‘Cung Cung Cep’; Melainkan Agama Buddha berupa Ajaran Sempurna; Siapa yang mempelajari dan mempraktikkan ajaran Buddha itulah yang disebut umat Buddha yang sejati.

Dunia saat siang diterangi oleh sinar matahari, saat malam diterangi oleh lampu; Justru batin manusia banyak yang gelap karena kebodohan dan kekotorannya tentu membutuhkan ajaran Buddha untuk menerangi jalan hidupnya agar tidak jatuh ke jurang derita.

Banyak umat rajin memuja dan memuji Buddha yang di luar tapi menelantarkan Hakikat Kebuddhaannya sendiri.

Banyak umat mengetahui sejarah dan riwayat Buddha yang diluar tapi tidak tahu bagaimana dan dimanakah keberadaan Hakikat Buddha yang dimiliki sendiri.

Banyak umat membangun vihara/ kelenteng yang dianggap ladang subur untuk berdana dan ngumpulin pahala, tetapi mereka tidak menyadari bahwa semua makhluk memiliki Tathagatagarbha (benih Kebuddhaan) sumber kebijaksanaan dan pahala unggul, dikarena khayal, pikiran terbalik dan melekat sehingga tidak menyadari dan tidak mengembangkannya.

Banyak umat rajin lafalkan sutra, mantra dan Nienfo agar Buddha mendengar juga memohon berkah dan perlindungannya tetapi mereka belum mimiliki pengertian dan pikiran benar, bagaimana mereka bisa membina diri dengan baik?

Buddha mengajarkan banyak Dharma untuk menyembuhkan berbagai penyakit hati, ketahui dulu penyakit hatinya dan kecenderungan negatifnya kemudian carilah sutra yang efektif untuk menyembuhkannya; Apabila salah makan obat tentu penyakitnya tidak bisa sembuh malah penyakitnya tambah parah.

Banyak umat memasang altar di rumah nya tujuannya untuk dijadikan sebagai pelindung rumah dan keluarganya. Bila pikirannya liar dan tidak terkendali, sehingga tindakannya buruk dan sesat, lalu bagaimana altar yang dipuja bisa melindungi mereka? Mengendalikan pikiran ucapan dan perbuatan itulah praktik perlindungan sejati.

Banyak praktisi mencari tempat yang tenang untuk bermeditasi untuk dapatkan ketenangan, selama sang aku dan diri belum kosong bagaimana bisa diperoleh ketenangan sejati?.

Jasa asuransi hanya bisa membayar kecelakaan kita tapi tidak bisa menyelamatkan kita; Begitupula Buddhadharma hanya mengajarkan kita bagaimana bisa peroleh keselamatan, tanpa praktik pengendalian diri dan mengembangkan kebijaksanaan bagaimana kita bisa selamat?

Setiap hari berdoa untuk memohon berkah keberuntungan kepada Buddha dan Dewa Rejeki kiranya hanya dapat berkah ‘keberuntungan recehan’ tetapi bila berbuat banyak kebajikan di ladang subur Arya Triratna, pasti peroleh berkah keberuntungan yang berlimpah.

Tujuan kita beragama Buddha bukan hanya untuk mengembangkan keyakinan dan memuja kepada Buddha, melainkan untuk kembangkan Sadar Diri, Sadar Dharma dan Sadar Bodhi.

Membalas budi besar kepada Buddha bukan hanya puja, berdana buah buahan dan mengucapkan terima kasih, melainkan selekasnya mencapai Kebuddhaan dan menolong semua makhluk agar bebas dari bodoh dan derita.

Semoga renungan ini bisa menyadarkan dan bermanfaat.

Amituofo.


The Aim and Purpose of Buddhism

By Ven Master: Tadisa Paramita Mahasthavira

Buddhism is not the incense’s religion or called ‘Burn Joss Stick ‘; But Buddhism is in the form of perfect teaching; Whoever studies and practices Buddhism is called true Buddhists.

The world of daylight is illuminated by sunlight, when the night is lit by lights; It is precisely the human mind that is dark because of its ignorance and defilement, of course, requires Buddhism to illuminate its way of life so that it does not fall into the abyss of suffering.

Many people diligently worship and praise the outside Buddha but abandon their own Buddha Nature.

Many people know the history of the Buddha who is outside but do not know how and where the existence of Buddha-Nature

Many people build temples / stupas that are considered fertile fields to donate and collect merits, but they do not realize that all beings have Tathagatagarbha (Buddha seeds) a source of superior wisdom and reward, because of imagination, the mind is reversed and attached so that it does not realize and does not develop it.

Many people diligently recite sutras, mantras and Name of Buddha so that the Buddha hears also begs for blessings and protection but they do not have the right understanding and thoughts, how can they develop themselves well?

Buddha teaches many Dharma to cure various diseases of the heart, first know the heart disease and its negative tendency then look for silk that is effective to cure it; If you eat the wrong medicine, of course the disease cannot be cured, and the disease is even worse.

Many devotees set up altars at their homes to be used as house protectors and their families. If his mind is wild and uncontrollable, so that his actions are bad and misguided, then how can the worshiped altar protect them? Controlling thoughts and actions is the practice of true protection.

Many practitioners are looking for a quiet place to meditate to get calm, as long as the “EGO” and selfish is not empty how can we obtain true calm?

Insurance can only pays for our accident but cannot save us; Likewise the Buddhadharma only teaches us how to obtain salvation, without the practice of self-control and developing wisdom how can we be saved?

“Every day praying for good luck to the Buddha and the God of Fortune will only get the blessing of ‘lucky change’ but if you do a lot of virtue in Arya Triratna’s fertile fields, you will definitely get of uncountable of prosperity.

The aim of practice Buddhism is not only to develop faith and worship to the Buddha, but to develop Self-Consciousness, Conscious of Dharma and Conscious of Bodhi.

Replying to the great favor of the Buddha is not only puja, offering fruits and greatfulness, but as soon as possible attaining Buddhahood and helping all beings to be free from ignorance and suffering.

Hope this reflection can be aware and useful.

Amituofo